KASUS KORUPSI E-KTP MENYERET MANTAN PRESIDEN RI

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Yang memberikan klarifikasi soal tudingan ada namanya di balik kasus korupsi e-KTP menyeret Mantan Presiden RI. SBY mencurigai namanya dibawa-bawa dalam kasus korupsi e-KTP sebagai serangan politik menjelang pemilihan umum di tahun 2019. Presiden yang ke-6 itu bahkan menyebutkan adal skenario atau konspirasi besar terkait tuduhan itu. Setelah itu SBY mengatakan dengan tegas di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2/2018), bahwa sama sekali tidak benar dengan tuduhan informasi yang melibatkan diri saya atau ngatur maupun ikut-ikutan dalam proyek e-KTP.
SBY mengatakan, bahwa lantas ada apa dengan semua kejadian ini? Ini skenario siapa? Konspirasi model siapa seperti ini di tahun politik 2019? Inilah yang harus dibuka, inilah jihad saya untuk mendapat keadilan di negeri ini. Namun SBY sangat mengharapkan mudah-mudahan Kabareskrim, Kapolri, dan Presiden Jokowi bisa mendengarkan apa yang bisa ia adukan masalah tersebut.
MELAKUKAN PERSIDANGAN TERHADAP KASUS KORUPSI E-KTP
Presiden SBY sempat disebut dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, adalah mantan Wakil Ketua Banggar DPR Fraksi Demokrat Mirwan Amir yang memunculkan nama SBY. Awalnya, penasihat hukum Setnov, Firman Wijaya bertanya kepada Mirwan Amir yang kini menjadi Ketua DPP Hanura. Firman bertanya soal apakah proyek e-KTP ada kaitannya dengan pemenangan Pemilu 2009. “Memang itu program dari pemerintah,” ujar Mirwan menjawab pertanyaan Firman di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis 25 Januari 2018.
Kemudian Firman mempertegas dengan menanyakan siapa pemegang pemerintahan pada 2009. Dengan tegas Mirwan menyebut nama Ketua Umum Partai Demokrat. “Susilo Bambang Yudhoyono,” kata dia. Firman kembali bertanya apakah Mirwan Amir sempat mendapat intervensi terkait program e-KTP. Mirwan menjawab tidak. Kemudian, Firman bertanya kembali apakah Mirwan sempat berkomunikasi dengan SBY soal e-KTP. “Tidak pernah, tapi saya dengar saran dari Pak Yusnan Solihin bahwa program e-KTP ini ada masalah. Maka dari itu Pak Yusnan membuat surat yang ditujukan kepada pemerintah. Saya juga percaya dengan Pak Yusnan kalau memang program ini tidak baik, jangan dilanjutkan,” kata dia.
Mirwan menyebutkan, Yusnan Solihin yang merupakan pengusaha sekaligus politisi Partai Gerindra sudah melihat kejanggalan dalam proses e-KTP. Berdasarkan pernyataan Yusnan, Mirwan mengaku sudah menyampaikan kejanggalan e-KTP kepada SBY.
SBY BERKATA TIDAK PERNAH BERTEMU MIRWAN AMIR TENTANG KASUS KORUPSI E-KTP
SBY berkata dengan tegas, bahwa dia beneran tidak ada dan tidak bertemu dengan Mirwan Amir untuk membahas tentang proyek E-KTP. “Tolong, jelaskan kapan? Di mana (bertemu) menyampaikan kepada saya? Siapa yang mendampingi saya? Saya tertib. Allah yang mendengar omongan saya,” ujar SBY di Kantor DPP Partai Demokrat. SBY menyatakan, dirinya tidak pernah mengetahui dan masuk ke wilayah teknis terkait kasus ETP. Proyek E-KTP, kata dia, sebagaimana proyek pemerintah lainnya, dilakukan dengan baik dan teroragnisasi.
SBY menyatakan, begitu namanya dicatut di sidang e-KTP, pihaknya langsung mengumpulkan sejumlah pihak tersebut dengan proyek tersebut. “Saya undang mantan menteri yang sangat mengetahui duduk perkara program E-KTP. Saya tidak mengetahui dan masuk wilayah teknis. Mantan ketua tim pengadaan, mantan Menko Polhukam, mantan Mendagri, mantan Jaksa Agung dan mantan Menko Perekonomoian. semuanya memberi testimoni,” ujar dia.